Penjelasan Detail Pembelajaran Sinkron dan Asinkron

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, metode penyajian pembelajaran daring terus mengalami peningkatan. Dengan banyaknya pendekatan yang tersedia, mungkin sebagian orang merasa bingung dalam menentukan metode yang paling sesuai. Namun, satu cara sederhana untuk memahami perbedaan dalam pembelajaran daring adalah dengan membaginya ke dalam dua kategori utama, yaitu pembelajaran sinkron dan pembelajaran asinkron.


 

Langkah awal yang penting dalam merancang program pembelajaran daring adalah menentukan apakah peserta didik harus mengikuti sesi pembelajaran secara bersamaan dalam waktu nyata (pembelajaran sinkron) atau apakah mereka memiliki kebebasan untuk mengakses materi pada waktu yang berbeda sesuai dengan kebutuhan mereka (pembelajaran asinkron). Keputusan ini akan membawa pengembang pembelajaran pada dua jalur yang berbeda, yang akan dijelaskan lebih lanjut dalam artikel ini.

Pembelajaran Sinkron

Pembelajaran sinkron mengacu pada metode pembelajaran di mana peserta didik mengikuti sesi yang berlangsung secara real-time bersama instruktur atau fasilitator. Berbeda dengan kelas fisik tradisional, di mana semua peserta berada di satu tempat, kelas virtual memungkinkan peserta didik dari berbagai lokasi untuk berpartisipasi secara bersamaan dalam sesi yang sama. Model ini memungkinkan interaksi langsung antara peserta didik dengan pengajar, serta antar peserta.

Pembelajaran sinkron sering digunakan dalam berbagai organisasi untuk berbagai tujuan, seperti pelatihan karyawan dalam penggunaan perangkat lunak baru, penyampaian kebijakan organisasi yang diperbarui, serta diskusi mengenai strategi perusahaan. Selain itu, metode ini juga dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memberikan pelatihan kepada pelanggan mengenai produk atau layanan yang telah mereka beli.

Salah satu keunggulan utama dari pembelajaran sinkron adalah kesempatan bagi instruktur untuk memahami kebutuhan peserta didik secara langsung melalui diskusi, tanya jawab, serta pemantauan reaksi audiens. Selain itu, pendekatan ini juga memungkinkan peserta didik untuk mendapatkan klarifikasi instan atas pertanyaan atau kebingungan yang mereka alami selama sesi pembelajaran berlangsung.

Untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran sinkron, berbagai platform teknologi telah dikembangkan guna mendukung interaksi yang lebih dinamis antara instruktur dan peserta didik. Beberapa contoh platform yang umum digunakan untuk pembelajaran sinkron adalah:

  • GoToWebinar
  • Adobe Connect
  • WebEx
  • iLinc

Namun, meskipun pembelajaran sinkron memiliki berbagai keunggulan, metode ini juga memiliki beberapa keterbatasan. Salah satunya adalah keterikatan pada jadwal yang telah ditentukan, yang mungkin kurang fleksibel bagi peserta didik dengan kesibukan atau zona waktu yang berbeda. Oleh karena itu, mencatat atau merekam sesi pembelajaran untuk ditinjau kembali dapat menjadi salah satu solusi yang bermanfaat bagi peserta didik.

Pembelajaran Asinkron

Pembelajaran asinkron mengacu pada metode pembelajaran daring yang memungkinkan peserta didik untuk mengakses materi secara fleksibel tanpa terikat pada waktu tertentu. Model ini sering disebut sebagai pelatihan berbasis web (Web-Based Training/WBT), eLearning, atau courseware online. Salah satu keunggulan utama dari metode ini adalah fleksibilitas yang ditawarkannya, memungkinkan peserta didik untuk belajar sesuai dengan jadwal dan kecepatan mereka sendiri.

Beberapa manfaat utama dari pembelajaran asinkron meliputi:

  • Fleksibilitas waktu, memungkinkan peserta didik untuk menyesuaikan jadwal belajar mereka dengan kesibukan sehari-hari.
  • Akses kapan saja dan di mana saja, memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar sesuai dengan kebutuhan mereka.
  • Kemudahan revisi dan pengulangan materi, yang memungkinkan peserta untuk meninjau kembali topik tertentu tanpa harus menunggu sesi ulang.
  • Cocok untuk audiens yang lebih luas, karena dapat menjangkau peserta dari berbagai latar belakang dan lokasi geografis.

Kursus asinkron biasanya dikembangkan oleh tim internal organisasi, departemen pelatihan perusahaan, atau penyedia layanan eLearning yang menawarkan kursus siap pakai. Proses pengembangannya sering kali melibatkan penggunaan perangkat lunak khusus yang disebut authoring tools, yang memungkinkan pembuatan konten interaktif berbasis teks, gambar, audio, dan video.

Beberapa contoh perangkat lunak pengembangan eLearning yang umum digunakan meliputi:

  • Articulate Storyline 2
  • Adobe Captivate
  • Articulate Studio 13
  • Trivantis Lectora
  • GoMo
  • Evolve

Selain menggunakan perangkat lunak tersebut, pendekatan yang lebih canggih dapat dilakukan dengan memanfaatkan HTML5 untuk membangun kursus eLearning yang lebih fleksibel dan responsif.

Namun, seperti halnya pembelajaran sinkron, metode asinkron juga memiliki beberapa kelemahan. Salah satu tantangan utama adalah kurangnya interaksi langsung dengan instruktur dan peserta lain, yang dapat menyebabkan peserta didik merasa kurang termotivasi atau kesulitan dalam memahami materi. Oleh karena itu, untuk mengatasi tantangan ini, penggunaan forum diskusi daring, media sosial, serta sesi tanya jawab terjadwal dapat menjadi solusi efektif untuk meningkatkan keterlibatan peserta didik.

Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan

Baik pembelajaran sinkron maupun asinkron memiliki keunggulan dan keterbatasan masing-masing. Berikut adalah perbandingan antara kedua metode tersebut:

Aspek Pembelajaran Sinkron Pembelajaran Asinkron
Fleksibilitas Waktu Terbatas pada jadwal tertentu Dapat diakses kapan saja
Interaksi Langsung Ada komunikasi langsung dengan instruktur dan peserta lain Tidak ada komunikasi langsung, tetapi dapat diatasi dengan forum diskusi
Kecepatan Belajar Ditentukan oleh instruktur Sesuai dengan kecepatan peserta
Ketersediaan Materi Terbatas pada sesi yang berlangsung Dapat ditinjau ulang kapan saja
Keterlibatan Peserta Lebih tinggi karena adanya interaksi langsung Cenderung lebih rendah, tetapi dapat ditingkatkan dengan strategi yang tepat

Pembelajaran Blended Learning dan Microlearning

Dalam banyak kasus, kombinasi antara pembelajaran sinkron dan asinkron atau yang dikenal dengan Blended Learning dapat menjadi pendekatan terbaik. Dengan metode ini, peserta didik dapat memperoleh manfaat dari interaksi langsung dalam sesi sinkron serta fleksibilitas dalam meninjau materi melalui metode asinkron.

Selain itu, metode Microlearning juga menjadi tren dalam pembelajaran daring. Microlearning mengacu pada strategi pembelajaran yang menyajikan informasi dalam bentuk modul singkat dan padat, yang dapat diakses dengan cepat. Baik pembelajaran sinkron maupun asinkron dapat mengadopsi konsep microlearning untuk meningkatkan efektivitas penyampaian materi.

Kesimpulan dan Pengambilan Keputusan

Saat merancang program eLearning, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor dalam menentukan metode yang paling sesuai. Beberapa faktor yang perlu diperhitungkan antara lain:

  • Tujuan pembelajaran: Apakah lebih membutuhkan interaksi langsung atau dapat dilakukan secara mandiri?
  • Karakteristik peserta didik: Apakah mereka lebih nyaman dengan pembelajaran yang terjadwal atau fleksibel?
  • Sumber daya yang tersedia: Apakah organisasi memiliki infrastruktur yang memadai untuk mendukung metode sinkron atau asinkron?
  • Biaya pengembangan dan implementasi: Metode asinkron umumnya lebih mahal dalam pengembangan tetapi lebih hemat dalam jangka panjang.

Pada akhirnya, tidak ada satu metode yang paling unggul untuk semua situasi. Dalam banyak kasus, pendekatan kombinasi atau Blended Learning dapat menjadi solusi yang paling efektif untuk mengakomodasi kebutuhan peserta didik secara optimal.

Buatkan tabel nya dalam bentuk code HTML nya untuk d blog


Posting Komentar

0 Komentar