ABSTRAK
Siswa sering mengalami kesulitan dalam mempertahankan pemahaman konsep matematika yang telah diajarkan. Fenomena ini bukan semata-mata disebabkan oleh kesalahan dalam pengajaran konsep, melainkan juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penyebab siswa melupakan konsep matematika dengan mengacu pada berbagai penelitian ilmiah. Faktor-faktor yang ditinjau meliputi keterbatasan memori, kurangnya keterlibatan aktif, lingkungan belajar yang tidak kondusif, serta kurangnya penerapan dalam kehidupan nyata. Dengan memahami faktor-faktor ini, diharapkan guru dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih efektif.
PENDAHULUAN
Pembelajaran matematika menekankan pada pemahaman konsep sebagai fondasi bagi pengembangan keterampilan berpikir tingkat tinggi. Namun, banyak siswa mengalami kesulitan dalam mempertahankan informasi yang telah dipelajari dalam jangka panjang (Rohrer & Pashler, 2010). Fenomena ini menimbulkan pertanyaan apakah metode pengajaran yang digunakan tidak efektif atau ada faktor lain yang berperan dalam menyebabkan siswa melupakan konsep matematika. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan siswa melupakan konsep matematika dengan meninjau berbagai penelitian akademis yang relevan.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
Keterbatasan Memori dan Retensi Jangka Panjang Memori manusia memiliki keterbatasan dalam menyimpan dan mengambil informasi, terutama jika tidak ada penguatan atau pengulangan yang memadai (Ebbinghaus, 1885). Penelitian menunjukkan bahwa siswa cenderung melupakan materi yang telah dipelajari jika tidak ada praktik berulang atau asosiasi yang kuat dengan pengalaman sebelumnya (Karpicke & Blunt, 2011).
Kurangnya Keterlibatan Aktif dalam Pembelajaran Siswa yang hanya menerima informasi secara pasif tanpa keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran lebih rentan melupakan konsep yang diajarkan (Chi et al., 1989). Pembelajaran yang berbasis aktivitas, seperti diskusi, eksplorasi, dan pemecahan masalah, lebih efektif dalam meningkatkan retensi konsep.
Lingkungan Belajar yang Tidak Mendukung Faktor lingkungan, seperti gangguan di kelas, kurangnya motivasi, dan stres akademik, dapat memengaruhi daya ingat siswa terhadap konsep yang telah diajarkan (Seli et al., 2016). Lingkungan belajar yang kondusif dan minim distraksi dapat meningkatkan fokus dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran.
Kurangnya Penerapan dalam Konteks Nyata Penelitian menunjukkan bahwa siswa lebih mudah mengingat informasi yang relevan dengan kehidupan mereka sehari-hari (Brown et al., 2014). Konsep matematika yang hanya diajarkan secara abstrak tanpa dikaitkan dengan aplikasi dunia nyata sering kali sulit dipahami dan mudah dilupakan.
Kurangnya Pengulangan yang Efektif Rohrer & Taylor (2006) menyatakan bahwa pengulangan dalam pembelajaran harus dilakukan secara terdistribusi dalam periode waktu tertentu agar lebih efektif dalam meningkatkan retensi. Teknik seperti praktik bertahap dan pengulangan berkala terbukti lebih efektif dibandingkan dengan sekadar mengulang materi dalam waktu singkat.
Strategi Pembelajaran yang Tidak Sesuai dengan Gaya Belajar Siswa Setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda, dan pendekatan pengajaran yang tidak sesuai dengan gaya belajar mereka dapat menghambat pemahaman dan retensi (Felder & Silverman, 1988). Penggunaan berbagai metode pengajaran, seperti visual, auditori, dan kinestetik, dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika.
IMPLIKASI PADA PRAKTIK PENGAJARAN Berdasarkan kajian ini, guru perlu mempertimbangkan beberapa strategi untuk mengurangi kemungkinan siswa melupakan konsep matematika, antara lain:
Menerapkan pembelajaran berbasis aktivitas untuk meningkatkan keterlibatan aktif siswa.
Menggunakan metode pengulangan yang terdistribusi agar retensi jangka panjang lebih baik.
Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk meningkatkan fokus dan motivasi siswa.
Menghubungkan konsep matematika dengan aplikasi dunia nyata agar lebih relevan bagi siswa.
Menggunakan strategi pengajaran yang sesuai dengan berbagai gaya belajar siswa.
KESIMPULAN Fenomena siswa melupakan konsep matematika bukan semata-mata disebabkan oleh kesalahan dalam pengajaran konsep, tetapi juga dipengaruhi oleh keterbatasan memori, kurangnya keterlibatan aktif, lingkungan belajar yang tidak mendukung, kurangnya penerapan dalam kehidupan nyata, kurangnya pengulangan yang efektif, serta tidak sesuainya strategi pembelajaran dengan gaya belajar siswa. Oleh karena itu, diperlukan strategi pengajaran yang lebih inovatif untuk meningkatkan pemahaman dan retensi siswa dalam pembelajaran matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Brown, P. C., Roediger, H. L., & McDaniel, M. A. (2014). Make It Stick: The Science of Successful Learning. Harvard University Press.
Chi, M. T. H., Bassok, M., Lewis, M. W., Reimann, P., & Glaser, R. (1989). Self-explanations: How students study and use examples in learning to solve problems. Cognitive Science, 13(2), 145-182.
Ebbinghaus, H. (1885). Memory: A Contribution to Experimental Psychology.
Felder, R. M., & Silverman, L. K. (1988). Learning and Teaching Styles in Engineering Education. Engineering Education, 78(7), 674-681.
Karpicke, J. D., & Blunt, J. R. (2011). Retrieval practice produces more learning than elaborative studying with concept mapping. Science, 331(6018), 772-775.
Rohrer, D., & Pashler, H. (2010). Recent research on human learning challenges conventional instructional strategies. Educational Researcher, 39(5), 406-412.
Rohrer, D., & Taylor, K. (2006). The effects of overlearning and distributed practice on the retention of mathematics knowledge. Applied Cognitive Psychology, 20(9), 1209-1224.
Seli, P., Wammes, J. D., Risko, E. F., & Smilek, D. (2016). The relation between study habits, attention, and memory. Memory, 24(2), 180-186.


0 Komentar