Oh, ini pertanyaan klasik yang selalu muncul seperti adegan wajib di sinetron: "Kalau tahu gajinya kecil, kenapa tetap diterima? Kalau nggak sesuai ya mundur aja." Baiklah, mari kita kupas tuntas dengan sudut pandang yang, semoga, bisa membuka perspektif lebih luas.
Pertama, kita perlu ingat bahwa guru bukanlah konsumen di pasar swalayan yang dengan santainya bisa memilih dan memilah pekerjaan berdasarkan label harga. Realitas hidup sering kali jauh lebih kompleks. Banyak guru, terutama di daerah terpencil, tidak memiliki banyak pilihan pekerjaan. Menjadi guru mungkin adalah salah satu dari sedikit peluang yang tersedia. Apakah itu berarti mereka tidak berhak meminta penghidupan yang lebih layak hanya karena "sudah tahu dari awal"? Tentu saja tidak.
Kedua, argumen ini terdengar seperti: "Kalau tahu jalanan macet, kenapa keluar rumah?" Atau, "Kalau tahu naik angkot penuh sesak, kenapa nggak jalan kaki aja?" Ya, tahu kondisinya seperti itu, tetapi apakah itu artinya orang tidak berhak berharap akan perbaikan? Sama seperti kita tetap berharap ada solusi kemacetan atau transportasi umum yang lebih baik, guru pun berhak berharap sistem yang lebih adil dan mendukung. Lagipula, bukankah kemajuan sering dimulai dari keberanian untuk mengatakan, "Ini tidak adil, dan kita perlu memperbaikinya"?
Ketiga, jika kita semua mengikuti logika "kalau nggak suka, mundur aja," maka apa yang akan terjadi? Apakah setiap guru yang merasa gajinya tidak layak harus mundur? Lalu, siapa yang akan mengajar anak-anak kita? Robot? Relawan abadi? Jangan lupa, guru itu adalah pilar pendidikan. Jika kita mendorong mereka untuk mundur alih-alih memperbaiki kondisi mereka, yang rugi bukan hanya mereka, tapi juga kita semua.
Keempat, ada dimensi yang sering terlupakan: idealisme. Banyak guru tahu betul bahwa gajinya tidak sebanding dengan beban kerja, tapi mereka tetap bertahan karena percaya pada peran penting pendidikan. Mereka memilih bertahan karena yakin pekerjaan mereka adalah bagian dari misi besar untuk mencerdaskan bangsa. Apakah idealisme ini harus dimanfaatkan dengan cara yang tidak adil? Sama sekali tidak.
Jadi, mari kita pikirkan ulang logika ini. Tidak ada salahnya meminta perbaikan meski tahu gaji dari awal. Justru karena tahu realitasnya, mereka menjadi suara penting yang mendorong perubahan. Dan sebagai masyarakat, kita seharusnya mendukung mereka, bukan malah mempertanyakan pilihan mereka. Bagaimanapun, masa depan anak-anak kita juga ada di tangan mereka.
0 Komentar