Aku ingin berbagi sedikit pengalaman yang mungkin bisa menjadi penyemangat bagi kalian. Sebelum memulai, aku ingin memberikan sedikit disclaimer. Berbeda dengan kebanyakan orang tua yang sering kali menetapkan target nilai bagi anak-anak mereka, kedua orang tuaku justru tidak pernah menuntut nilai tertentu dariku. Mereka hanya berharap aku melakukan yang terbaik dari diriku sendiri. Bagiku, perjuangan ini bukan hanya soal nilai, tetapi lebih kepada bagaimana aku menghadapi diriku sendiri dan masa depanku.
Pengalaman ini terjadi menjelang Ujian Nasional (UN) tahun 2014, saat aku masih duduk di bangku SMA. Bagi sebagian orang, mungkin masa ini adalah salah satu fase terbaik dalam hidup mereka, penuh dengan kenangan indah. Namun, bagiku, ini adalah masa penuh pelajaran berharga meskipun terasa sangat menyakitkan. Pada saat itu, aku menonton anime "Sakurasou no Pet na Kanojo" yang kebetulan hadir di tengah persiapanku untuk UN. Aku baru sampai di episode ketiga ketika sesuatu yang mengejutkan terjadi dalam hidupku.
Saat itu, aku mengalami kegagalan yang cukup besar. Aku berniat membantu seseorang, tetapi justru berakhir dengan berada di peringkat tiga terbawah di sekolah. Nilai-nilaiku sangat rendah, bahkan nilai terburukku ada pada mata pelajaran yang kini menjadi bidang keahlianku. Jika kalian ingin tahu lebih banyak tentang bagian ini, mungkin aku akan menceritakannya di lain kesempatan.
Perasaanku saat itu benar-benar hancur. Bayangkan saja, menghadapi hasil UN dengan rata-rata nilai hanya 5 dari total 6 mata pelajaran, bahkan ada salah satu mata pelajaran yang nilainya hanya 3. Rasanya seperti dihantam oleh kenyataan yang begitu pahit. Dalam situasi seperti itu, aku menemukan sedikit penghiburan dalam anime "Sakurasou no Pet na Kanojo" yang menceritakan perjuangan karakter utamanya, Sorata Kanda. Sorata adalah seorang pemuda yang selalu merasa tertinggal dibandingkan teman-temannya yang berbakat. Di asrama Sakura, tempat ia tinggal, mayoritas penghuninya adalah orang-orang dengan talenta luar biasa dalam bidang masing-masing, sementara Sorata merasa dirinya hanya orang biasa yang tidak memiliki sesuatu yang istimewa.
Dalam ceritanya, Sorata berusaha menjadi desainer permainan, tetapi proposalnya terus-menerus ditolak oleh perusahaan besar. Meskipun demikian, ia tidak menyerah. Seiring waktu, ia mengalami berbagai perubahan, baik dalam pemikiran maupun dalam tekadnya. Yang membuatku terinspirasi adalah daya juangnya yang luar biasa. Aku merasa ada kesamaan antara diriku dan Sorata—seseorang yang sedang berjuang menemukan jalannya sendiri di tengah ketidakpastian.
Selain ceritanya, ada juga salah satu lagu dari anime ini yang begitu membekas di hatiku, yaitu "Days of Dash" yang dibawakan oleh Suzuki Konomi. Salah satu bagian liriknya yang diterjemahkan berbunyi:
"... Sambil tersesat aku menelan tangisan, Benar-benar ceroboh, menuju mimpi pun aku bahkan mengambil jalan memutar ..."
Bait ini benar-benar mencerminkan apa yang kurasakan saat itu. Aku menahan tangis ketika melihat nilai yang begitu buruk, padahal cita-citaku adalah menjadi seorang guru. Aku menyadari bahwa aku tidak bisa terus-menerus larut dalam kesedihan. Maka, aku pun memutuskan untuk bangkit dan mengulang semua pelajaran matematika dengan tekun. Meskipun jalannya terasa panjang dan menyesakkan, aku tidak punya pilihan selain terus maju.
Bait berikutnya dalam lagu tersebut berbunyi:
"Hari-hari yang bergerak cepat, Berlari menembus angin Sepertinya sesuatu di antara kau dan aku telah dimulai Walaupun aku tidak mengerti Matahari bersinar menyilaukan menyinari tempat ini Kita akan terus maju Walaupun aku tidak tahu apakah ini akan berlangsung selamanya"
Saat membaca lirik ini, aku menyadari sesuatu. Dahulu, aku tidak terlalu berpikir jauh ke depan. Aku tidak memahami betapa besar dampak dari kegagalan di masa remaja. Namun, aku mulai memahami bahwa hidup harus terus berjalan. Meskipun jatuh, aku harus tetap melangkah maju. Aku belajar dari pengalaman bahwa kegagalan bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjalanan baru.
Aku mulai menyusun strategi untuk memperbaiki keadaan. Setiap hari, aku meluangkan waktu untuk belajar lebih giat. Aku mencari cara agar bisa memahami konsep-konsep matematika yang dulu terasa sulit bagiku. Aku tidak hanya belajar sendiri, tetapi juga berdiskusi dengan teman-teman yang lebih paham. Aku membaca buku tambahan, menonton video pembelajaran, dan mencoba berbagai metode untuk meningkatkan pemahamanku.
Proses ini tidak mudah. Ada banyak saat di mana aku merasa frustasi dan ingin menyerah. Namun, aku terus mengingat tujuan awalku: aku ingin menjadi seorang guru. Aku ingin membuktikan kepada diriku sendiri bahwa aku mampu mengatasi keterbatasanku. Seiring berjalannya waktu, perlahan tapi pasti, aku mulai melihat hasil dari kerja kerasku. Nilai-nilaiku meningkat, dan aku mulai merasa lebih percaya diri dalam menghadapi ujian-ujian berikutnya.
Pelajaran terbesar yang aku dapatkan dari pengalaman ini adalah bahwa kegagalan bukanlah sesuatu yang harus ditakuti. Sebaliknya, kegagalan bisa menjadi titik balik yang mengarahkan kita menuju jalan yang lebih baik. Aku belajar bahwa tidak ada yang instan dalam hidup. Semua butuh usaha, kesabaran, dan ketekunan. Aku juga menyadari bahwa lingkungan sekitar sangat berpengaruh dalam membentuk mental dan semangat juang seseorang. Dukungan dari keluarga, teman, dan bahkan inspirasi dari hal-hal sederhana seperti anime dan musik bisa menjadi pendorong untuk terus maju.
Kini, setelah bertahun-tahun berlalu, aku melihat kembali masa itu dengan perspektif yang berbeda. Aku bersyukur pernah mengalami kegagalan karena dari sanalah aku belajar banyak hal. Jika aku tidak pernah jatuh, mungkin aku tidak akan pernah menemukan kekuatan untuk bangkit. Aku juga menyadari bahwa setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Tidak semua orang harus langsung sukses dalam sekali coba. Yang terpenting adalah bagaimana kita menghadapi kegagalan tersebut dan belajar darinya.
Bagi kalian yang mungkin sedang mengalami masa-masa sulit, aku ingin menyampaikan pesan bahwa tidak apa-apa untuk gagal. Tidak apa-apa untuk merasa sedih dan kecewa. Yang terpenting adalah bagaimana kalian bangkit kembali setelah jatuh. Jangan pernah menyerah pada mimpi-mimpimu hanya karena satu atau dua kegagalan. Ingatlah bahwa perjalanan ini masih panjang, dan setiap langkah yang kalian ambil, sekecil apa pun, tetap membawa kalian lebih dekat ke tujuan.
Aku berharap kisah ini bisa memberikan sedikit inspirasi bagi kalian yang sedang berjuang. Percayalah bahwa setiap usaha yang kalian lakukan tidak akan sia-sia. Tetaplah berusaha, tetaplah bermimpi, dan yang paling penting, tetaplah percaya pada diri sendiri.
0 Komentar